
Tentang Kami
Museum Simulasi Pengetahuan Dan Kebudayaan

MUSTAKA – Museum Simulasi Pengetahuan dan Kebudayaan hadir untuk menghidupkan kembali sejarah sebagai bagian dari identitas kita. Sebagai platform museum virtual, MUSTAKA mengajak generasi muda untuk mengenal sejarah lokal dengan cara yang lebih interaktif, inklusif, dan relevan dengan kehidupan mereka hari ini.
MUSTAKA tidak menggantikan museum konvensional. Justru sebaliknya—MUSTAKA menjadi jembatan yang menghubungkan pengalaman digital dengan kunjungan ke museum fisik. Kami ingin mendorong lebih banyak orang untuk datang ke museum serta menginspirasi kurator, pengelola museum dan para penggiat sejarah menghadirkan kurasi yang membuka ruang refleksi dan dialog.
Melalui pengalaman digital yang dirancang secara ko-kreatif berbasis sains warga (citizen science), MUSTAKA memperluas akses, memperkaya pemaknaan, dan mengembalikan museum sebagai ruang publik yang hangat, kritis, dan penuh kemungkinan. Inisiatif ini dikembangkan oleh Center for Culture and Frontier Studies, Universitas Brawijaya melalui Program Tera Saintek 2025, di bawah Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi (Dit. Minat Saintek), Kemdiktisaintek.



Dekolonisasi narasi museum adalah upaya untuk membongkar warisan kolonial yang membentuk hubungan antara penjajah dan koloninya (yang dijajah). Pendekatan ini menegaskan bahwa sejarah bukan hanya rangkaian fakta, tetapi juga persoalan perspektif, siapa yang memiliki suara dan siapa yang terpinggirkan dalam narasi. Melalui dekolonisasi sejarah yang memerdekakan, kita belajar melihat bahwa sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, melainkan cara masyarakat membentuk masa kini dan masa depan. Pendekatan ini mendorong kita berpikir kritis tentang kekuasaan dalam produksi pengetahuan serta membuka ruang bagi suara-suara yang sebelumnya tersisih.